Dana darurat merupakan dana yang disimpan untuk mengantisipasi jika tiba-tiba ada situasi darurat yang tidak bisa diprediksi. Beberapa contoh yang bisa dikategorikan sebagai situasi darurat misalnya, adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), anggota keluarga sakit, atap rumah bocor, kendaraan mogok, hingga HP atau laptop buat kerja rusak.
Dari contoh situasi tersebut, kita dapat melihat bahwa memiliki dana darurat menjadi hal yang wajib untuk disiapkan. Jadi saat keadaan darurat terjadi, kamu tidak perlu bingung cari pinjaman atau bahkan sampai berhutang. Selain itu, kamu bisa merasa lebih tenang untuk menghadapi keadaan genting.
Karena dana darurat merupakan hal yang esensial, kamu harus menyimpannya di instrumen yang tepat. Instrumen keuangan yang kamu pilih untuk menyimpan dana darurat harus bersifat aman, mudah diakses, dan likuid alias mudah dicairkan. Ini agar ketika situasi darurat terjadi, kamu bisa langsung mengambil dana yang telah disiapkan.
Apa Saja Pilihan Instrumen Investasi untuk Menyimpan Dana Darurat?
1. Tabungan di Bank
Ini merupakan instrumen yang paling umum dan sering digunakan banyak orang untuk menyimpan dana darurat. Sebab tabungan di bank memiliki likuiditas yang tinggi atau mudah dicairkan kapanpun. Bahkan saat tengah malam pun, kamu tetap bisa mengambil dana darurat melalui mesin ATM atau transfer uang. Supaya dana daruratmu tidak tercampur dengan dana kebutuhan harian, kamu bisa membuat rekening atau kantong terpisah. Sehingga dana daruratmu tidak akan terpakai untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
2. Deposito
Deposito dapat menjadi instrumen pilihan untuk menyimpan sebagian dana daruratmu. Ini karena deposito merupakan salah satu instrumen rendah risiko. Bunga yang diperoleh bisa kamu alihkan untuk menambah jumlah dana darurat. Kalau kamu tertarik untuk menyimpan dana darurat di deposito, pilihlah deposito dengan jangka pendek selama 1 bulan saja.
Saat memilih deposito, kamu juga harus memperhatikan syarat dan ketentuan dari bank. Pastikan kamu memilih deposito yang memperbolehkan pencairan sebelum masa jatuh tempo. Perhatikan juga ketentuan lain seperti ada atau tidaknya syarat biaya penalti yang dikenakan ketika kamu mencairkan dana sebelum jatuh tempo.
3. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana Pasar Uang atau yang biasa disingkat jadi RDPU juga bisa menjadi pilihan instrumen investasi untuk mengumpulkan dan menyimpan sebagian dana darurat. RDPU dikenal sebagai jenis reksa dana yang paling rendah risiko dibandingkan reksa dana lainnya. Kenapa? Sebab pergerakan RDPU cenderung stabil meningkat, karena instrumen ini berisikan produk keuangan seperti deposito dan surat utang (obligasi) yang jangka waktunya kurang dari setahun.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan pencairan RDPU kapan saja. Proses pencairannya membutuhkan waktu paling lama 3 hari kerja. Jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya penalti ataupun dikenakan pajak. Potensi imbal hasil RDPU pun lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga deposito. Sehingga potensi keuntungan dari RDPU bisa kamu gunakan untuk menambah porsi dana daruratmu.
Dari tiga instrumen tersebut, mana yang jadi pilihanmu? Kamu bisa loh memilih lebih dari 1 instrumen untuk menyimpan dana darurat! Tapi ingat ya, kamu wajib menempatkan sebagian dana daruratmu di tabungan bank atau dalam bentuk cash agar bisa langsung digunakan saat kamu memerlukannya. Baru sisanya bisa kamu tempatkan di deposito atau Reksa Dana Pasar Uang.
Baca juga: Hitung Dana Darurat yang Kamu Butuhkan
Contohnya, jika total dana darurat kamu adalah Rp 18 juta, maka Rp 9 juta bisa kamu simpan di rekening tabungan bank dan Rp 9 juta sisanya bisa kamu simpan di Reksa Dana Pasar Uang. Jadi kalau sewaktu-waktu ada kejadian darurat yang terjadi, kamu bisa mencairkan dana di tabungan bank dulu. Baru selanjutnya, jika masih dibutuhkan, kamu bisa mencairkan dana darurat yang ditempatkan di Reksa Dana Pasar Uang.
Nah, jadinya kamu mau menyimpan dana darurat di instrumen yang mana? Sesuaikan dengan kebutuhanmu ya! Kamu bisa pilih Reksa Dana Pasar Uang untuk mengumpulkan dan juga menyimpan sebagian dana daruratmu nih. Kamu juga bisa membuat portofolio khusus untuk Dana Darurat di aplikasi Bibit! Pakai fitur Goal Setting di Bibit biar kamu bisa langsung nentuin tujuan keuangan, jumlah dana, dan target waktu mengumpulkan uangnya.