Jenis-jenis Reksa Dana: Yuk Pilih Produk yang Tepat Buat Kamu!

Saat ini tersedia banyak pilihan investasi mulai dari deposito, surat berharga, saham hingga reksa dana. Buat kamu investor pemula, investasi di reksa dana bisa menjadi pilihan. Alasannya, karena instrumen reksa dana terdiri dari beberapa jenis yang cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif, moderat hingga agresif.

Reksa dana adalah paket investasi yang dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI) dan sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya MI akan menempatkan dana kelolaan ke berbagai macam instrumen investasi agar dana tersebut bertumbuh.

Ada beberapa jenis reksa dana yang tersedia di aplikasi Bibit, antara lain Reksa Dana pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Obligasi (RDO), dan Reksa Dana Saham (RDS). Yuk, kita bahas satu per satu!

Reksa Dana Pasar Uang

RDPU adalah salah satu jenis investasi reksa dana yang menempatkan asetnya 100% di instrumen pasar uang seperti deposito dan surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Nggak heran kalau pergerakan RDPU cenderung stabil meningkat. Selain itu, keuntungan lain dari RDPU adalah memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi dari simpanan deposito di bank serta bisa dicairkan kapan saja tanpa dikenakan penalti.

RDPU cocok untuk investasi jangka pendek kurang dari setahun. Misalnya untuk DP motor, beli gadget baru, sampai healing untuk liburan. Bahkan, RDPU ini cocok juga untuk menempatkan sebagian dana darurat kamu. Kenapa? Saat kamu butuh dana mendesak karena keadaan darurat seperti sakit atau harus memperbaiki rumah, kamu bisa cepat mencairkan danamu yang biasanya butuh waktu sekitar 2-3 hari. 

Reksa Dana Obligasi

Reksa Dana Obligasi menempatkan 80% asetnya ditempatkan di surat utang (obligasi), baik pemerintah maupun korporasi. Reksa dana ini bisa menjadi pilihan buat kamu yang ingin berinvestasi jangka menengah satu sampai tiga tahun.

Contohnya, untuk dana pendidikan anak yang rencananya dua tahun lagi akan masuk jenjang Taman Kanak-Kanak (TK). Nggak cuma itu, kamu juga bisa berinvestasi untuk tujuan umrah yang rencananya akan kamu lakukan tiga tahun lagi. Kamu juga bisa set goal menikah, di mana targetnya adalah 2,5 tahun lagi.

Reksa Dana Saham

Reksa dana yang satu ini memiliki karakter yang lebih berisiko dibanding dua reksa dana lainnya. Karena, RDS menempatkan minimal 80% alokasi asetnya ke instrumen saham langsung. Tapi bicara mengenai return, RDS memiliki potensi return yang lebih tinggi dibanding RDPU dan RDO. Perlu diingat, “High Risk High Return” alias semakin tinggi potensi return akan semakin tinggi juga risikonya.

RDS ini cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang. Misalnya dana pendidikan anak sampai jenjang universitas yang diperkirakan lebih dari 10 tahun. Selanjutnya, kamu bisa juga berinvestasi di RDS untuk persiapan hari tua yaitu dana pensiun. 

Kenapa RDS cocok untuk jangka panjang? Karena, meskipun pergerakan RDS sangat fluktuatif, namun untuk jangka panjang investasi kamu berpotensi tetap tumbuh. Sehingga untuk meminimalisir risiko sebaiknya kamu nggak berinvestasi di RDS untuk tujuan jangka pendek melainkan untuk tujuan jangka panjang.

Catatan Penting!

  • Penjelasan di atas bukanlah aturan baku yang harus kamu ikuti. Sebab, pilihan investasi kembali ke profil risiko setiap orang. Kalau kamu nggak siap dengan risiko tinggi seperti instrumen RDS, nggak masalah kalau kamu memilih RDPU atau RDO untuk tujuan keuangan yang sudah kamu rencanakan.

  • Perbanyak membaca dan mencari tahu mengenai investasi yang cocok buatmu. Jika semakin paham, nggak cuma psikologis kamu yang terbentuk tapi kamu juga tetap bisa tidur nyenyak di tengah kondisi naik-turun market.

  • Investasi nggak harus dimulai dari nominal yang besar. Instrumen reksa dana memungkinkan kamu berinvestasi sebesar Rp100 ribu. Yang penting,kamu konsisten melakukannya. 

  • Pastikan uang yang kamu pakai untuk investasi adalah dana idle alias dana nganggur. Jangan menggunakan dana operasional atau bahkan sampai berhutang ke teman hingga pinjaman online

  • Terakhir dan nggak kalah penting! Investasi bukan karena Fear of Missing Out (FOMO) atau takut ketinggalan dan hanya karena  ikut-ikutan teman. Tapi investasi karena kamu paham apa yang kamu mau dengan keuanganmu.

Jadi, sudah siap dengan timeline untuk tujuan keuanganmu? Jangan lupa simak terus berbagai artikel menarik untuk upgrade pengetahuan investasimu di aplikasi Bibit!

Writer: Tim Edukasi