Mengetahui perbedaan antara obligasi dan reksa dana obligasi menjadi titik awal menemukan cara optimal dalam berinvestasi obligasi:
Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi untuk mendapatkan pinjaman dana. Penerbitnya bisa pemerintah atau korporasi. Lalu, penerbit obligasi wajib membayar bunga secara rutin dan melunasi pokok pinjaman saat tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.
Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi memiliki aset dasar yang sama dengan obligasi. Bedanya, aset obligasinya terdiversifikasi ke berbagai jenis dan seri yang berbeda. Jika reksa dana saham berisi puluhan saham maka reksa dana obligasi bisa berisi puluhan obligasi. Lalu, reksa dana obligasi juga memiliki manajer investasi sebagai pihak profesional pengelola dana.
Risiko
Ketika risiko terbesar membeli obligasi sendiri adalah ketidakmampuan penerbit obligasi untuk membayar kembali pokok yang dipinjamnya. Obligasi pemerintah memiliki risiko gagal bayar relatif nihil. Sedangkan obligasi korporasi memiliki potensi gagal bayar lebih besar disebabkan oleh keterbatasan perusahaan dalam menghasilkan uang.
Pada reksa dana obligasi tetap ada risiko gagal bayar, tetapi cenderung tidak memberikan risiko investasi yang sama besar karena ada diversifikasi dari jumlah aset obligasi.
Kapan Kamu Bisa Membeli?
Obligasi umumnya hanya dapat dibeli selama periode penawaran tertentu, sedangkan reksa dana obligasi dapat dibeli kapanpun dan tidak terbatas pada waktu.
Likuiditas
Penjualan obligasi dapat dilakukan selama jenis obligasinya dapat diperjualbelikan. Pada jenis obligasi yang tidak dapat diperjualbelikan maka tidak dapat dijual sebelum mencapai waktu jatuh tempo. Sebaliknya, reksa dana obligasi tidak ada syarat waktu penjualan sehingga dapat dijual dan dicairkan kapan saja sesuai dengan ketentuan penjualan reksa dana.
Minimum Investasi
Minimal pembelian obligasi secara langsung adalah Rp 1 juta. Akan tetapi, lebih banyak obligasi dengan syarat minimum pembelian hingga puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, reksa dana obligasi menjadi alternatif karena minimum pembelian sebesar Rp 10 ribu.
Pajak
Berbeda dengan deposito, obligasi dikenakan pajak final sebesar 15%. Potongan pajak yang diberikan akan dikurangi langsung dari kupon yang diterima. Sedangkan reksa dana obligasi bukan objek pajak maka return yang didapatkan sudah bersih dan terbebas dari potongan.
Kesimpulan
Dalam memilih instrumen antara obligasi dan reksa dana obligasi, seorang investor perlu mempertimbangkan jumlah minimum investasi, likuiditas, dan ketersediaan sebagai pertimbangan utama.
Jika dilihat dari ketiga faktor tersebut, reksa dana obligasi memiliki keunggulan tersendiri karena minimum pembelian rendah, bisa dicairkan kapan saja, dan dapat dibeli kapan saja.