Reksa Dana Obligasi Makin Menarik di Tengah Penurunan Inflasi

Inflasi RI terus menurun sejak Desember 2022 sampai Maret 2023. Tercatat, inflasi masih di level 5,51% YoY pada Desember 2022 dan turun menjadi 4,97% YoY pada Maret 2023.

Hal ini berarti inflasi RI semakin mendekati level pra-pandemi yang rata-rata 3%. Berikut rinciannya:

Jika inflasi terus turun dan mulai stabil, maka Bank Indonesia (BI) berpeluang kembali menahan suku bunga acuan. Hal itu sudah dilakukan dua bulan berturut-turut pada Februari dan Maret 2023 lalu. 

Bagaimana Kondisi Suku Bunga BI Sekarang?

Suku bunga acuan BI ditahan di level 5,75% saat ini. Jika inflasi semakin melandai serta kondisi ekonomi domestik dan global terus membaik, maka tak menutup kemungkinan BI akan menurunkan suku bunga acuan. 

Jika suku bunga acuan BI turun, maka harga obligasi berpotensi naik.

Lalu, Potensi Investasi Apa yang Menarik?

Ketika kondisi ini terjadi, maka kamu yang sudah mengoleksi Reksa Dana Obligasi sejak jauh-jauh hari berpotensi mendapatkan keuntungan seiring dengan kenaikan harga obligasi. 

Namun, untuk kamu yang belum memiliki portofolio tersebut, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan membeli Reksa Dana Obligasi secara bertahap dari sekarang. 

Di sisi lain, inflasi cenderung meningkat saat Ramadan setiap tahun. Pasalnya, harga bahan pokok dan barang lainnya naik jelang dan saat bulan puasa. 

Berikut data inflasi saat Ramadan dua tahun terakhir:

Inflasi April tahun ini belum diketahui, namun pemerintah telah berusaha mengendalikan inflasi dengan menstabilkan harga bahan pokok jelang Ramadan. 

Secara teori, jika inflasi kembali naik signifikan, maka BI berpotensi menaikkan suku bunga acuan demi menekan laju inflasi. Hal itu akan membuat harga obligasi menurun dan yield meningkat. 

Meski begitu, bukan berarti ini buruk untuk Reksa Dana Obligasi. Situasi ini justru bisa dimanfaatkan investor untuk membeli Reksa Dana Obligasi di harga rendah. 

Jadi, ketika BI nantinya menurunkan suku bunga acuan dan harga obligasi meningkat, maka investor akan mendapatkan keuntungan. 

Produk Reksa Dana Obligasi di Bibit

Kesimpulan:

  • Inflasi yang melandai dan sikap BI yang mulai menahan suku bunga acuan berpotensi membuat harga obligasi naik. Kenaikan harga obligasi tersebut akan tercermin di kenaikan NAV Reksa Dana Obligasi

  • Berdasarkan data dari contoh Reksa Dana Obligasi di atas, average yield dari Reksa Dana Obligasi yang berada di rentang 6,49%-6,6% masih di atas inflasi yang sebesar 4,97% per Maret 2023

Writer: Tim CRM

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.