Di tengah ketidakpastian perekonomian saat ini, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 yang sedang ditawarkan hingga 16 Juni 2022 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Sebagai informasi, dari kuota nasional SBR011 sebanyak Rp7 triliun, saat ini SBR tersisa Rp637 miliar (data per 6 Juni 2022 pukul 17.00)
Kenapa? Untuk menjawabnya, tentu kita harus pahami dulu kondisi ekonomi yang terjadi sekarang.
Kondisi Perekonomian Sekarang
Saat ini, kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5% sedang menjadi sorotan. “Karena inflasi terlalu tinggi, untuk meredamnya maka perlu dinaikkan suku bunga acuan,” jelas Annisa Steviani, Financial Planner sekaligus Content Creator Finance yang menjadi pembicara dalam kelas Bibit Academy Bedah SBR011.
Berkaitan situasi perekonomian ini, dilansir dari media CNBC bahwa sejumlah ekonom turut memprediksi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga ini dianggap perlu agar dapat mengantisipasi risiko inflasi yang juga terjadi di dalam negeri. Apalagi dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi April 2022 mencapai 0,95% (month to month) dan menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017.
Kenapa SBR011 Bisa Menjadi Pilihan yang Menjanjikan untuk Investasi Saat Ini?
Dengan adanya potensi kenaikan suku bunga acuan BI, tentu akan menguntungkan jika kita berinvestasi di SBR011. Sebab, Savings Bond Ritel memiliki skema kupon floating with floor (mengambang dengan batas minimal). Artinya, jika suku bunga acuan BI naik, maka nilai kupon pun juga akan ikut naik. Namun jika suku bunga acuan BI turun, nilai kupon tidak akan turun dari batas minimal yang sudah ditentukan. Jadi nilai kupon tidak akan minus!
Inilah yang membuat SBR011 menjadi pilihan investasi yang dapat menguntungkan dalam situasi perekonomian saat ini. “Saat suku bunga tinggi, orang cenderung menyimpan uang. Karena kita akan mendapatkan uang (keuntungan) lebih banyak kalau disimpan di deposito atau obligasi dengan adanya kenaikan suku bunga,” ucap Annisa.
Pemerintah pun telah menetapkan batas minimal kupon SBR011 sebesar 5,5% dengan spread 200 bps atau 2%. Jadi nilai kupon batas minimal ini didapatkan dari perhitungan suku bunga BI saat ini 3,5% ditambah spread 2% yang menjadi 5,5%. Nilai kupon akan disesuaikan dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate setiap 3 bulan sekali. Investor akan menerima kupon tanggal 10 setiap bulannya hingga jatuh tempo pada 10 Juni 2024. Menarik banget, kan?
Perhitungan Imbal Hasil SBR011
Penasaran bagaimana keuntungan yang akan kamu dapatkan dari imbal hasil kupon SBR011 dengan skema floating with floor? Mari kita simulasikan ke dalam sebuah contoh. Misalnya, kamu membeli SBR011 sebanyak Rp 10 juta. Dengan skenario suku bunga acuan BI tetap, maka kupon juga akan tetap menjadi 5,5%. Maka, keuntungan yang kamu peroleh tiap bulan dari kupon adalah Rp 41,250.
Tapi jika misalkan BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,50% menjadi 4%, maka nilai kupon SBR011 kamu juga akan naik menjadi 6% (suku bunga 4% ditambah spread 2%). Akhirnya, keuntungan yang kamu terima dari kupon naik menjadi Rp 45 ribu. Makin cuan, deh!
Bagaimana kalau kamu berinvestasi dengan nominal lain di SBR011? Kamu bisa cari tahu dengan tabel di bawah ini, ya!
Baca Juga: SBR011 Punya Fasilitas Early Redemption, Apa Itu?
Apa kamu semakin tertarik membeli SBR011? Selain memiliki kupon floating with floor yang menarik, pembayaran kupon SBR011 dan nilai pokok investasinya saat masa jatuh tempo juga sudah dijamin negara melalui undang-undang! Jadi sudah terjamin aman. Makanya, jangan sampai ketinggalan kesempatan untuk beli SBR011 ya! Apalagi SBR hanya terbit setahun sekali pada 2022 ini. Yuk, investasi sambil berkontribusi untuk negeri!
Kamu bisa mendengarkan diskusi ini selengkapnya di Kelas Bibit Academy 2 Juni 2022 dengan judul “Bedah SBR011: Imbal Hasil Floating with Floor”!
Writer: Catharina Kania A.