Bibit Monthly Update: Market Dynamics on Cut Rate, Global Sentiments, and Impacts

Market Expects Fed Cut Rate in September (Probability > 99%)

  • Market mengekspektasikan The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga pada September dengan probabilitas mencapai 100%. Market fokus kepada data ketenagakerjaan yang lemah.

  • Indeks inflasi PCE inti – yang menjadi indikator inflasi jangka panjang oleh The Fed – juga melambat menjadi +2,9% YoY (vs. 1Q24: +3,7% YoY), masih di atas ekspektasi konsensus 2,7% YoY dan target The Fed sepanjang tahun 2024 sebesar 2% YoY.

  • Di sisi lain, The Fed menahan suku bunga acuan AS di level 5,25%- 5,5% pada keputusan FOMC meeting Juli yang diadakan pada Rabu (31/7). Gubernur The Fed, Jerome Powell juga mengatakan bahwa The Fed dapat melakukan pemotongan suku bunga pada FOMC bulan September jika disinflasi terus berlanjut sesuai ekspektasi.

US Economy: Weak Jobs Data

  • Ekonomi AS berhasil tumbuh +2,8% YoY pada kuartal II-2024 (vs. 1Q24: +1,4% YoY), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus (2%).

  • Sementara itu, tingkat pengangguran AS pada Juli 2024 tercatat sebesar 4,3% (vs. Juni: 4,1%), lebih buruk dibandingkan ekspektasi konsensus di 4,1%. Terlebih lagi, non-farm payrolls (NFP) tercatat memburuk menjadi sebesar 114.000 (vs. Juni: 179.000; konsensus: 175.000) .

  • Powell sebelumnya mengatakan juga mempertimbangkan data lapangan kerja serta tingkat pengangguran dalam konsiderasi pemangkasan suku bunga.

Indo: MoM Deflation for 3 Months Streak

  • Produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh +5,05% YoY pada 2Q24 (vs. 1Q24: +5,11% YoY), melampaui ekspektasi konsensus di level +5%. Hasil ini membuat ekonomi Indonesia pada 1H24 tumbuh +5,08% YoY (vs. 1H23: +5,11% YoY), lebih rendah dari target pemerintah yang mengincar pertumbuhan +5,2% selama 2024.

  • Inflasi indeks harga konsumen di Indonesia turun menjadi 2,13% YoY pada Juli 2024 (vs. Juni: 2,51% YoY), lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level 2,4% sekaligus menandai inflasi tahunan terendah sejak Februari 2022. 

  • Secara bulanan, Indonesia mencatatkan deflasi 0,18% MoM (vs. Juni: deflasi 0,08%), menandai deflasi bulanan beruntun dalam 3 bulan terakhir.

  • Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya akan berhati-hati dalam menentukan arah suku bunga BI Rate, dengan pertimbangan risiko arus keluar modal di tengah tingginya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Equity: Market Focused on Correction & 1H24’s Earnings Season

  • Selama Juli, terjadi inflow oleh asing ke pasar saham + Rp5 triliun. Meski demikian, secara YtD, foreign flow ke equity masih -Rp18 triliun.

  • Pada perdagangan Senin (5/8), IHSG turun -3,4% seiring sentimen negatif bursa saham global yang memicu kepanikan market.

What’s The Impact?

  • Dari dalam negeri, meskipun inflasi berada di rentang target, kami menilai pemangkasan suku bunga dapat terjadi jika inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah lebih stabil

  • Dari sisi pasar saham, volatilitas yang terjadi menekankan kembali poin kami bahwa market timing sulit dilakukan. Ini karena pasar dapat bergerak secara cepat dan kita dapat tertinggal pergerakan pasar. 

Untuk itu, kami menekankan strategi investasi rutin agar dapat terhindar dari keputusan emosional saat berinvestasi di tengah market yang volatil dan optimalkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang.

💡Alternatif Investasi di Kondisi Pasar Saat Ini

  • Short-term safety

    • Saat ini kami melihat Obligasi FR short-term masih memiliki yield menarik: PBS032 (2 tahun) dan PBS036 (1 tahun).

    • Reksa Dana Pasar Uang sebagai alternatif untuk investasi jangka pendek dengan pergerakan stabil. 

  • Investasi Worry-Free dengan DCA (Dollar Cost Averaging)

    • Aktifkan SIP di Bibit untuk investasi rutin di Top Reksa Dana Obligasi dan Reksa Dana Saham Indeks. Strategi investasi mudah tanpa perlu market timing untuk raih return optimal jangka panjang.

Writer: Investment Research Team

Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.


Market Updates

Selama Juli 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik +2,7% MoM dengan aliran dana dari investor asing tercatat inflow sebesar Rp6,7 triliun.

Di sisi lain, Indeks Obligasi Pemerintah Indonesia (IBPA Total Return) tercatat naik +1,1% MoM dan diikuti inflow dana asing sebesar Rp5,0 triliun.

  • Indonesia Government Bond Yield 10Y berada di 6,90%, turun 17 bps dibanding 7,07% pada Juni 2024.

  • Indonesia Government Bond Yield 5Y berada di 6,73%, turun 24 bps dibanding 6,97% pada Juni 2024.

  • Indonesia Government Bond Yield 1Y berada di 6,61%, turun 11 bps dibanding 6,72% pada Juni 2024.

    Rata-rata bunga deposito perbankan Indonesia (TD Rate 12M) berada di 4,11%.

  • IHSG ditutup di level 7.256, naik +2,7% MoM pada Juli 2024.

  • Sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi adalah industri (+12,05% MoM), sedangkan yang mengalami penurunan terdalam adalah kesehatan (+0,85% MoM).

  • Di level saat ini, IHSG berada pada ForwardP/E Ratio 12,5x.