Bibit Weekly 25 Juni 2022: Serba-serbi Market dan Investasi yang Fluktuatif

Sepanjang Juni 2022 ini, Bibit Weekly membahas pergerakan market dan reksa dana yang up and down sampai cara menghadapinya. Biar kamu nggak lupa dan makin mantap dengan perjalanan investasimu, yuk kita rangkum apa saja yang sudah kita pelajari sebulan terakhir!

Week 1: Kondisi Market Apa yang Mempengaruhi Harga Reksa Dana?

Di minggu pertama, kita sempat flashback berbagai peristiwa yang terjadi dari awal hingga pertengahan 2022 ini. Mulai dari pecahnya perang Rusia-Ukraina, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh all-time high, sampai The Fed Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga dan menyebabkan koreksi harga yang cukup signifikan

Dari cerita ini, kita belajar ada berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan market, antara lain: 

  1. Kondisi Perekonomian: contohnya, walaupun tak separah negara lain, Indonesia juga mengalami tekanan inflasi atau kenaikan harga.  

  2. Berita Ekonomi Makro dan Mikro: contohnya, pemberitaan tentang Bank Sentral AS The Fed yang menaikkan suku bunga acuan dan menjadi kenaikan tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

  3. Kondisi Politik dan Keamanan Negara: contohnya, peperangan yang terjadi di Rusia & Ukraina.

Week 2:  Apakah Pergerakan Market Berpengaruh ke Reksa Dana? Cek Faktanya Yuk!

Setelah paham faktor yang mempengaruhi market, di minggu kedua kita belajar bagaimana kondisi tersebut juga membuat reksa dana terdampak. Ternyata, Reksa Dana Obligasi (RDO) dan Reksa Dana Saham (RDS) menjadi reksa dana yang paling terdampak. Penjelasannya sebagai berikut:

  1. Reksa Dana Pasar Uang: RDPU berisi instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun, sehingga pergerakannya cenderung stabil meningkat dan tidak terlalu terpengaruh dengan naik-turun market.

  2. Reksa Dana Obligasi: Pergerakannya tercermin dari grafik pergerakan harga obligasi, seperti Indeks Obligasi Indonesia (ICBI). Obligasi memiliki risiko pasar dan risiko suku bunga, di mana ketika suku bunga dan inflasi naik, maka harga obligasi akan turun.

  3. Reksa Dana Saham: Pergerakan RDS sangat terpengaruh dengan fluktuasi pasar saham. Seperti yang diketahui pada Mei 2022, IHSG sempat mengalami koreksi yang cukup dalam karena ada sentimen market saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga dan inflasi yang terjadi secara global. 

Catatan: Perlu dipahami bahwa koreksi harga pada pasar merupakan hal yang wajar. Selain itu, jika kamu perhatikan pergerakan IHSG maupun Indeks Obligasi dalam periode waktu yang lebih lama (misalnya dalam 5 tahun terakhir)*, maka sebenarnya terlihat bahwa pergerakan pasar menunjukkan kenaikan dalam jangka waktu panjang. Jadi pada dasarnya, RDO dan RDS lebih sesuai untuk investasi jangka waktu menengah hingga panjang (3-5 tahun lebih).

*Disclaimer On: Kinerja berdasarkan data masa lalu, tidak menjamin kinerja di masa depan.

Week 3: Yang Bisa Dilakukan Saat Reksa Dana Naik-Turun

Supaya kamu bisa tetap tenang alias nggak panik saat melihat naik-turunnya market dan performa reksa dana, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan nih!

🧐 Lakukan Review: Coba evaluasi  portofolio kamu, bisa dimulai dengan jangka waktu tujuan keuangan dan jenis reksa dana yang kamu pilih. 

📝 Temukan Instrumen Investasi Sesuai Profil Risiko: Jika kamu adalah investor dengan profil risiko agresif dan lebih banyak berinvestasi di RDS, namun merasa was-was dengan market yang fluktuatif, untuk sementara bisa mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih rendah risiko. Contohnya RDPU atau Surat Berharga Negara (SBN).

💲 Dollar Cost Averaging (DCA): Strategi DCA alias nabung rutin bertujuan untuk mendapatkan harga beli rata-rata di tengah naik-turunnya pergerakan reksa dana, sehingga potensi imbal hasilnya bisa lebih optimal.

📚 Terus Belajar: Carilah berbagai sumber pembelajaran di berbagai platform, seperti podcast, artikel blog, hingga kelas dari Bibit Academy supaya makin paham dan tenang saat berinvestasi.

❌ Jangan Sering Cek Portofolio: Terlalu sering mengecek portofolio malah bisa bikin kamu jadi resah dan susah fokus. Cobalah cek portofolio secara berkala, misalnya per 3 atau 6 bulan.

💯Key Takeaways:

Ada banyak faktor yang mempengaruhi naik-turunnya pergerakan market dan investasimu yang tidak pernah bisa diprediksi. Jadi tetaplah fokus dengan tujuan keuanganmu, jenis reksa dana yang dipilih, dan sesuaikan dengan profil risikomu! Jangan lupa juga untuk terus memperdalam pengetahuan investasi sehingga kamu tetap bisa beradaptasi dan nggak panik di tengah pasar yang fluktuatif.

Semoga setelah membaca Bibit Weekly edisi bulan ini, kamu semakin paham dan percaya diri dalam perjalanan investasimu ya! Teruslah konsisten berinvestasi untuk mewujudkan impianmu 😍


Kabar Indonesia 

  • Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI 4,6% tahun ini, turun dari proyeksi awal sebesar 5,1%. Proyeksi sejalan dengan naiknya ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi penurunan permintaan ekspor komoditas dari Indonesia serta dapat memicu pengurangan produksi dan harga yang melambung lebih tinggi. 

  • Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara tegaskan akan terus perhatikan kondisi ekonomi global terhadap pasar Tanah Air. Suahasil mengatakan bahwa akan memperhatikan 2 negara dengan ekonomi terbesar yaitu Amerika Serikat dan China karena kondisi dari kedua negara tersebut dapat mempengaruhi pasar keuangan dunia dan mempengaruhi ekonomi Indonesia.

  • Rapat Dewan Gubernur BI pada 22-23 Juni 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% pada bulan Juni ini. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan yang diambil guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan ekonomi global. 

Poin Penting

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan bulan ini. Di sisi lain, pemerintah mulai siaga memperhatikan kondisi ekonomi global yang diliputi ketidakpastian. 

Tapi kamu nggak perlu khawatir dan tetap konsisten investasi untuk melawan inflasi. Ada berbagai pilihan reksa dana yang memiliki historis return di atas deposito dan bisa kamu sesuaikan dengan profil risikomu. Yuk, terus nabung di Bibit! 😉


#NgobrolBarengMentor: The Fed Naikin Suku Bunga, Kita Harus Ngapain?

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) semakin gencar dalam menaikan Suku Bunga dalam 2 bulan terakhir ini.

Kenaikan suku bunga ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi naik-turunnya ekonomi dan investasi, tak terkecuali reksa dana. Tapi, apakah semua jenis reksa dana terkena dampaknya? Reksa dana mana nih yang sesuai untuk menghadapi kondisi seperti ini?

Yuk kita kupas tuntas di #NgobrolBarengMentor edisi khusus bulan ini, ada Analyst Stockbit juga loh! Jangan sampai kelewatan acara seru ini ya.

Langsung daftar sekarang yah!


When money realizes that it is in good hands, it wants to stay and multiply in those hands.
— Idowu Koyenikan