Bibit Weekly - Potensi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga Rencana Investasi Danantara

Bibit Weekly - Potensi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga Rencana Investasi Danantara

Market Summary

  • Menteri Keuangan Optimis Ekonomi RI +5,5% YoY pada 4Q25 – Menurutnya pertumbuhan ini akan terjadi di berbagai sektor, terutama pada properti, didorong oleh peningkatan penyaluran kredit perbankan, serta pada makanan dan minuman seiring meningkatnya aktivitas ekonomi. 

  • Danantara Akan Investasi US$10 Miliar hingga Akhir 2025 – Investasi tersebut membiayai sejumlah proyek awal termasuk desa haji di Arab Saudi, proyek energi hulu dengan Pertamina, dan pembangkit listrik tenaga sampah, dengan beberapa proyek mulai beroperasi akhir 2025. 

  • Emas Tembus Rekor Baru US$3.920 per Ons – Capaian ini didorong oleh peningkatan permintaan terhadap aset safe haven di tengah berita government shutdown AS serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Menteri Keuangan Optimis Ekonomi RI +5,5% YoY pada 4Q25

  • Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4Q25 berpotensi mencapai +5,5% YoY (vs konsensus Bloomberg: +4,7% YoY).

  • Hal ini juga sejalan dengan pandangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menilai pertumbuhan akan didorong oleh belanja pemerintah termasuk stimulus fiskal selama periode libur Natal dan Tahun Baru senilai ~US$2 miliar atau ~Rp30 triliun. 

  • Purbaya juga menegaskan tidak akan melonggarkan limit defisit fiskal sebelum perekonomian Indonesia dapat tumbuh melalui belanja yang lebih efisien.

  • Pada Rabu (1/10), BPS melaporkan inflasi September 2025 sebesar 2,65% YoY (Agustus: 2,31%; September 2024: 1,84%), lebih tinggi dari konsensus 2,5% YoY. Di sisi lain, inflasi inti tercatat di level 2,19% YoY (Agustus 2025: 2,17% YoY, September 2024: 2,09% YoY), sedikit lebih rendah dari ekspektasi konsensus di 2,2% YoY.

  • Sementara itu, surplus neraca perdagangan Agustus 2025 tercatat US$5,49 miliar (vs. konsensus US$3,99 miliar), didorong oleh kenaikan ekspor +5,78% YoY dan penurunan impor -6,56% YoY.

Danantara Akan Investasi US$10 Miliar hingga Akhir 2025

  • CIO Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan bahwa pihaknya akan menginvestasikan ~US$10 miliar atau ~Rp165 triliun dalam tiga bulan pertama operasinya mulai Oktober 2025.

  • Sejumlah proyek awal yang dibiayai termasuk desa haji di Arab Saudi, proyek energi hulu dengan Pertamina, dan pembangkit listrik tenaga sampah, dengan beberapa proyek mulai beroperasi akhir 2025. 

  • Dalam dua tahun ke depan, Danantara akan berfokus pada sektor ketahanan energi dan pangan, energi terbarukan, jasa keuangan, kesehatan, real estate, dan infrastruktur digital.

  • Pandu menegaskan kembali komitmen Danantara untuk meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia, sejalan dengan pernyataannya pada April 2025. 

  • Pendanaan Danantara akan bersumber dari dividen BUMN senilai US$7 miliar (~Rp116 triliun), patriot bonds Rp50 triliun, dan pinjaman multi–currency hingga US$10 miliar (~Rp165 triliun).

Emas Tembus Rekor Baru US$3.920 per Ons

  • Harga emas di pasar spot menyentuh US$3.920 per troy ounce pada Senin (6/10) pagi, meningkat ~2% WoW dan menandai rekor all–time high secara intraday. Tren kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah kabar government shutdown AS serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut. 

  • Berdasarkan CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga AS sebesar >50 bps hingga akhir tahun mencapai 84% (vs. sepekan lalu: 67%).

Key Takeaways

Inflasi inti yang masih tergolong rendah dan pertumbuhan kredit yang masih lambat menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat/permintaan yang belum terlihat kuat.

Investor perlu memperhatikan dampak dari berbagai inisiatif pemerintah, termasuk peningkatan likuiditas perbankan, stimulus fiskal, peningkatan belanja negara, hingga pemangkasan suku bunga BI. Investor juga dapat mencermati perkembangan realisasi  investasi Danantara dan dampaknya terhadap aktivitas ekonomi riil, mengingat sebagian besar proyek masih berada pada tahap komitmen awal.

Investor yang memiliki profil risiko agresif dapat mencermati perkembangan pasar saham (IHSG), yang dapat diuntungkan jika pertumbuhan ekonomi kuat seiring berhasilnya implementasi kebijakan-kebijakan baru. Sementara itu, investor dengan profil risiko low–moderate dapat mempertimbangkan Reksa Dana Obligasi yang cenderung diuntungkan di tengah tren penurunan suku bunga global dan domestik. 

Di sisi lain, Reksa Dana Pasar Uang tetap menjadi pilihan untuk menjaga stabilitas portofolio di tengah fluktuasi pasar.

Top Reksa Dana Obligasi di Bibit 

Bibit Weekly: Return Top Reksa Dana Obligasi di Bibit per 3 Oktober 2025

*Return reksa dana per 3 Oktober 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.

Reksa Dana Obligasi

Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit 

Bibit Weekly: Return Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit per 3 Oktober 2025

*Return reksa dana per 3 Oktober 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.

Reksa Dana Pasar Uang

Kinerja Saham Perbankan dalam 5 Tahun Terakhir

Data saham per 3 Oktober 2025, memperhitungkan price return dan dividend.

Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.

Investasi Sekarang

Seminggu Ditawarkan, ORI028 Sudah Terjual Rp1,9 Triliun 

Per Senin (6/10) pukul 19.00 WIB, SBN Retail ORI028 sudah diborong investor hingga Rp1,9 triliun. ORI028 bisa dipertimbangkan bagi investor yang ingin mendapatkan fixed rate return yang stabil hingga jatuh tempo. 

ORI028 menawarkan return pasti 5,35% p.a. untuk tenor 3 tahun dan 5,65% p.a. untuk tenor 6 tahun. Cair setiap bulan, bisa jadi sumber passive income rutin. ORI028 bisa dibeli di Bibit hingga 23 Oktober 2025 pukul 10.00 WIB

Beli ORI028 di Bibit

Market Update: Tren Foreign Outflow Obligasi Masih Berlanjut

Bibit Market Update 30 September-3 Oktober 2025: IHSG, IDR 10Y Bond Yield, Deposito 12 Bulan, & Foreign Flow (Sumber: Bloomberg)

Sumber: Bloomberg per 3 Oktober 2025, kecuali Foreign Flow Obligasi per 30 September 2025


Writer: Bibit Investment Research Team

Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.


In Case You Missed It

🎧Bibit Podcast Recap: 5 Investment Truths from Tigor Siagian, CFA, FRM – Banyak orang yang masih salah kaprah dengan istilah high risk, high return. Faktanya, risiko tinggi tidak selalu menghasilkan return yang tinggi juga. Fluktuasi bukanlah risiko yang sebenarnya, tapi permanent loss of capital.

💸Return 72% Lebih Tinggi, ORI028 Lebih Untung dari Deposito –  Tingkat bunga yang dijamin LPS untuk deposito umum menjadi 3,5% p.a. Dengan pajak 20%, maka net return deposito bank umum menjadi 2,8% p.a. Ini membuat net return  ORI028 jadi lebih tinggi 72% dari bunga deposito yang dijamin LPS. 

Other Articles 

📈 PTRO Proyeksikan EBITDA Tumbuh +70% CAGR pada 2024–2026F – Proyeksi EBITDA konsolidasi pada 2026F akan mencapai 306 juta dolar AS atas pertumbuhan organik dan kontribusi grup HBS (Ekspansi Regional) serta grup Hafar (Ekspansi Bisnis Offshore Industri Migas) yang diakuisisi pada tahun ini.

⚒️Mining Contractors: Navigating Coal Headwinds – Prospek sektor kontraktor pertambangan menantang seiring berkurangnya permintaan akibat penurunan produksi batubara nasional dan harga yang relatif soft (US$100–130/ton). Adapun kami positif terhadap DEWA dan PTRO yang punya company–specific growth drivers dan netral terhadap UNTR.

🛜 INET Akan Rights Issue Rp3,2 T untuk Pengembangan FTTH INET berencana  melakukan rights issue hingga 12,8 miliar saham seharga Rp250 per saham (rasio 3:4, dilusi 57,14%) serta menerbitkan ~3,1 miliar waran (rasio 25:6, harga Rp300) dengan masa pelaksanaan 3 Juni 2026–2 Juni 2028. 
🏦 BBRI 8M25: Laba Bersih Bank Only -10% YoY – BBRI mencatatkan laba bersih bank only sebesar 4 triliun rupiah pada Agustus 2025 (-16% YoY, +6% MoM; 57% estimasi konsensus 2025F). Penurunan laba bersih selama 8M25 didorong oleh kenaikan opex (+7% YoY) dan beban provisi (+7% YoY).