Bibit Weekly - Rupiah Terdepresiasi ke Level 16.750 dan Tekanan APBN

Bibit Weekly - Rupiah Terdepresiasi ke Level 16.750 dan Tekanan APBN

Market Summary

  • Rupiah Kembali Terdepresiasi ke 16.750, Terlemah sejak April 2025 – Rupiah terdepresiasi -1,19% WoW per Senin (22/9), menjadi mata uang terlemah dibandingkan beberapa negara tetangga. 

  • Realisasi APBN 8M25: Penerimaan Pajak Masih Lemah, Belanja Terakselerasi – Kementerian Keuangan pada Senin (22/9) memaparkan realisasi APBN 8M25 menghasilkan defisit setara 1,35% terhadap PDB (vs. 8M24: 0,69% terhadap PDB).

  • Rencana Himbara Kerek Bunga Deposito Dolar AS Dicabut – Himbara sempat merilis rencana menaikkan suku bunga counter rate deposito dolar AS. Namun, Purbaya mengimbau agar kebijakan ini dikoreksi dan beberapa bank menarik rilis pers tersebut.

Rupiah Kembali Terdepresiasi ke 16.750, Terlemah sejak April 2025

  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi -1,19% WoW per Senin (22/9) ke level 16.605 dan lanjut terdepresiasi ke level 16.750 per Kamis (25/9), menandai level terlemah sejak pengumuman tarif resiprokal AS April 2025. 

  • Keputusan BI memangkas BI Rate di luar konsensus pada pekan lalu memicu kekhawatiran atas independensi BI, yang dinilai lebih berfokus mendorong pertumbuhan dibanding menjaga stabilitas rupiah. Isu tersebut kian menguat seiring wacana DPR merevisi UU No.4/2023 untuk memperluas mandat BI dan memberi DPR wewenang merekomendasikan pemecatan gubernur. 

  • Kekhawatiran fiskal turut muncul seiring kenaikan target defisit APBN 2026 dari 2,48% menjadi 2,68%.

  • Penurunan tersebut membuat rupiah menjadi mata uang terlemah dibanding beberapa negara tetangga. Ringgit Malaysia, dong Vietnam, dan won Korea Selatan turut melemah terhadap dolar AS, tetapi tidak sedalam rupiah. Sementara itu, baht Thailand dan peso Filipina menguat.

Realisasi APBN 8M25: Penerimaan Pajak Masih Lemah, Belanja Terakselerasi

  • Kementerian Keuangan pada Senin (22/9) memaparkan realisasi APBN hingga Agustus 2025. APBN tercatat menghasilkan defisit setara 1,35% terhadap PDB (vs. 8M24: 0,69% terhadap PDB).

  • Pendapatan negara masih terkontraksi -7,8% YoY (~57% outlook APBN 2025) di bawah tren musiman. Penerimaan utama pajak masih mengalami penurunan -5,1% YoY dipengaruhi oleh faktor restitusi pajak.

  • Di sisi lain, belanja negara mengalami akselerasi +1,5% YoY (~56% outlook APBN 2025). Akselerasi belanja pemerintah ini sendiri dapat dikaitkan upaya pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada 2H25, seperti melalui paket stimulus ekonomi

  • Sebelumnya, Menteri Keuangan, Purbaya, mengatakan bahwa pihaknya akan memantau realisasi anggaran pemerintah dan merelokasi anggaran jika realisasinya lambat.

Rencana Himbara Kerek Bunga Deposito Dolar AS Dicabut

  • Pada Rabu (24/9), Himbara (BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN) mengumumkan rencana menaikkan suku bunga deposito counter rate USD menjadi 4% per tahun, efektif per 5 November 2025.

  • Kebijakan ini diharapkan dapat menopang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kembali terdepresiasi ke level terlemah sejak April 2025, dipicu kekhawatiran atas independensi Bank Indonesia dan potensi peningkatan utang (defisit) pemerintah.

  • Langkah ini menyusul pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya, pada Jumat (19/9) yang menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan insentif dengan skema market based guna menarik simpanan dolar AS ke dalam perbankan domestik.

  • Namun Purbaya menegaskan pada Jumat (26/9) bahwa pihaknya tidak memberikan instruksi untuk menaikkan bunga deposito dolar AS dan insentif market based masih dikaji. Menkeu mengimbau bank untuk mengoreksi kebijakan tersebut.

  • Adapun beberapa bank sudah menarik rilis pers yang memuat pernyataan terkait kebijakan bunga deposito valas tersebut.

Key Takeaways

Rupiah kembali terdepresiasi dan menyentuh level terlemah sejak April 2025. Tekanan ini dipicu kekhawatiran atas independensi BI yang lebih berfokus mendorong pertumbuhan dibanding menjaga stabilitas rupiah. Di tengah volatilitas rupiah, konsensus Bloomberg mengekspektasikan pemangkasan suku bunga -25 bps lagi hingga akhir 2025 ke level 4,5%. 

Sentimen negatif terhadap rupiah turut diperkuat oleh kekhawatiran fiskal, didorong kenaikan target defisit APBN 2026 ke 2,68% serta realisasi APBN 8M25 dengan defisit yang lebih tinggi di level 1,35% terhadap PDB (vs. 8M24: 0,69% terhadap PDB). Rencana Himbara untuk menaikkan bunga deposito dolar AS juga sempat menekan rupiah. 

Namun, tekanan rupiah tampak mereda ke level 16.680 pada Senin (29/9) setelah Purbaya mengatakan tidak akan mengintervensi operasional Himbara tetapi mengimbau untuk mengoreksi kebijakan tersebut, diikuti penarikan rilis pers oleh beberapa bank.

Bagi investor yang ingin menjaga stabilitas portofolio, aset seperti Reksa Dana Pasar Uang dapat dipertimbangkan. Sementara itu,Reksa Dana Obligasi berpotensi diuntungkan di tengah siklus penurunan suku bunga. Secara historis, kinerjanya konsisten tumbuh dalam jangka panjang meski pasar berfluktuasi, dengan return mencapai sekitar +37% dalam 5 tahun terakhir.

Image alt text: Bibit Weekly: Return Top Reksa Dana Pasar Uang di Bibit per 26 September 2025

*Return reksa dana per 26 September 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.

Reksa Dana Pasar Uang

Bibit Weekly: Return Top Reksa Dana Obligasi di Bibit per 26 September 2025

*Return reksa dana per 26 September 2025. Berdasarkan data historis, tidak menjamin kinerja di masa depan.

Reksa Dana Obligasi

Selain itu, ORI028 juga bisa dipertimbangkan bagi investor yang menginginkan kepastian return yang bisa dikunci hingga jatuh tempo. ORI028 menawarkan return berupa kupon fixed rate  5,35% p.a. untuk tenor 3 tahun dan 5,65% p.a. untuk tenor 6 tahun. Return lebih tinggi hingga +90 bps dibandingkan BI Rate di level 4,75%. 

Market Update: IHSG Kembali Cetak ATH Sementara Foreign Outflow Obligasi Berlanjut

Bibit Market Update 24-26 September 2025: IHSG, IDR 10Y Bond Yield, Deposito 12 Bulan, & Foreign Flow (Sumber: Bloomberg)

Sumber: Bloomberg per 26 September 2025, kecuali Foreign Flow Obligasi per 24 September 2025


Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu. Always do your own research.


In Case You Missed It

Simulasi Kupon ORI028, Bisa Dapat Passive Income Rutin Tiap Bulan Return ORI028 cair setiap bulan tiap tanggal 15 hingga jatuh tempo. Jumlahnya hingga Rp42,3 juta per bulan. Ini bisa jadi sumber passive income bulanan yang pasti. 

Other Articles 

🤝 RI Teken Kesepakatan Dagang dengan Uni Eropa & Kanada Indonesia pada Selasa (23/9) menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa (IEU–CEPA) meliputi penghapusan tarif untuk 80% produk ekspor dan bea masuk atas 98,5% produk impor yang ditargetkan mulai berlaku pada 1 Januari 2027.

👥 Kinerja Grup Merdeka 2Q25: MDKA Tertekan, MBMA Menguat – MDKA dan MBMA menunjukkan hasil kinerja 2Q25 yang kontras, keduanya tetap di bawah ekspektasi konsensus. MDKA rugi bersih US$ 12 juta (1H25: rugi US$ 16 juta) vs MBMA laba bersih US$ 9 juta (1H25: laba US$ 6 juta).