Koreksi Cepat IHSG hingga Penguatan Rupiah
Pada Senin (5/8), IHSG turun -3,4% ke 7.059, menandai pelemahan harian terburuk sejak Mei 2022. Namun IHSG berhasil rebound +2,8% mencapai 7.257 pada Jumat (9/8).
Sentimen negatif didorong faktor-faktor seperti kekhawatiran atas resesi AS, koreksi saham-saham teknologi di AS, penurunan indeks Nikkei 225 hingga -12,4%, serta kenaikan suku bunga di Jepang.
Di sisi lain, PDB Indonesia tumbuh +5,05% YoY pada 2Q24, melampaui ekspektasi konsensus yang mengestimasikan pertumbuhan +5% YoY.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke 15.895 pada hari Kamis (8/8), menandai level terkuat sejak 21 Mei 2024.
Key Takeaways
Di tengah kabar positif mengenai pertumbuhan perekonomian Indonesia dan penguatan rupiah, market tetap berpotensi mengalami gejolak akibat sentimen negatif dari kondisi global
Kejadian ini menekankan sulitnya melakukan market timing. Karena itu, kami menekankan kembali strategi investasi rutin untuk memperoleh return optimal sambil mengelola risiko pasar.
Pakai SIP di Bibit supaya bisa terus konsisten investasi rutin di produk Top Reksa Dana Obligasi dengan 5Y total returns mencapai +40%.
Selain itu, Anda bisa kunci kepastian return melalui produk Obligasi FR dengan tenor jangka pendek seperti FR0081 dan PBS032 untuk menghadapi fluktuasi pasar.
Market Update
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.